Jumat, 11 Juli 2008

Just Kidding bro !



Cerita Pertama

Seorang wanita bule menghabiskan hampir seluruh waktu liburannya dengan berjemur di atap hotel tempat dia menginap. Ia mengenakan pakaian renangnya pada hari pertama. Tapi pada hari ke dua, ia menyimpulkan bahwa tak ada seorangpun yang melihatnya, maka iapun melepaskan seluruh pakaian renangnya.

Ia baru saja akan mulai berjemur, ketika didengarnya seseorang berlari menuju ke tempatnya berjemur. Saat itu ia sedang menelungkup, maka ia hanya menutupi bagian belakang tubuhnya saja dengan handuk.

"Maaf nona," kata asisten manager hotel itu dengan terengah-engah karena menaiki tangga. "Hotel ini tidak berkeberatan anda berjemur di atap, tetapi kami lebih menghargai anda, bila anda mengenakan pakaian renang anda seperti kemarin".

"Lho, kenapa ?" tanya wanita itu, " Kan tidak ada yang bisa melihat saya di atas sini, lagipula kan saya memakai handuk untuk menutupi sebagian tubuh saya ?".

"Bukan begitu," kata sang asisten manager dengan malu-malu, "Tapi anda tengkurap santai di atas atap ruang makan kami yang tembus pandang, sehingga restoran kami ramai penonton yang hanya ingin melihat, tanpa memesan makanan."


Cerita Kedua

Seorang wanita pergi ke toko hewan dan melihat seekor betet besar yang indah. Terpampang harganya yang hanya Rp 50 ribu.

"Kok murah?" tanya wanita itu pada pemilik toko.

Si pemilik menjawab,"Begini, pertama-tama saya harus ceritakan dulu bahwa betet ini dulunya dipelihara di rumah bordil, jadi kadang-kadang dia ngomong kata-kata yang lumayan jorok".

Si wanita berpikir sejenak, tapi tetap memutuskan untuk membeli burung yang indah itu. Ia membawanya pulang dan menaruhnya di sangkar, menggantungnya
di ruang tamu dan menunggu burung itu bicara.

Burung itu melihat ke sekeliling ruangan, lalu melihat si wanita, dan berkata, "Rumah baru, germo baru".

Wanita itu merasa kaget, tapi lalu menganggapnya lucu, "Tidak apalah".

Saat dua anak gadisnya pulang dari sekolah, burung itu melihat mereka dan berkata, "Rumah baru, germo baru, perek baru". Gadis-gadis dan wanita itu merasa sedikit tersinggung tapi akhirnya bisa mengerti.

Beberapa saat kemudian suami sang wanita, Tono, datang dari kantor.

Burung itu melihatnya dan berkata, "Eh..., halo Tono.... ketemu lagi..."


Cerita Ketiga

Seorang dokter spesialis anak mencoba beramah tamah dengan pasien-pasiennya sebelum prakteknya dimulai :

Dokter : "Wah, manis sekali nih si kecil, siapa namanya ?"

Pasien 1 : "Dona"

Dokter : "Wah, ibunya pasti ngidam donat ya ! Nah, kalau yg satu ini siapa namanya ?"


Pasien 2 : "Dwi.."
Dokter : "Hhmm.. kalau yg ini ibunya ngidam duit ya..."

Tiba-tiba pasien ketiga langsung lari keluar. Ibunya menarik lengan anaknya
sambil berkata : "ayo TITI, kita pulang saja !!"


Cerita Keempat

Ini merupakan percakapan antara dokter dengan seorang pasien yg terkena muntaber.

Dokter : Sakit apa ?....
Pasien : Anu dok......., mual-mual dan muntah-muntah...!
Dokter : Buang air besarnya bagaimana...?
Pasien : Seperti biasa Dok, jongkok...!


Cerita Kelima

Dalam suatu kontes senjata tajam dunia, tiga orang
finalis lolos. Jago pedang dari Spanyol, samurai jepang dan pendekar silat dari Indonesia.
Di babak final, semua peserta mesti unjuk kemampuan
membunuh seekor lalat.
Kotak lalat dibuka, seekor lalat terbang dengan
lincahnya, sang jago pedang dari Spanyol menghunuskan senjatanya dan mengibasnya cepat. Tubuh lalat itu
terpotong dua. Penonton bersorak mengaguminya.

Giliran samurai jepang menghunuskan senjatanya. Dengan
satu jurus secepat kilat, tanpa ampun tubuh lalat itu terbagi tiga bagian. Tepuk tangan penonton pun membahana, memuji sang samurai.

Kini giliran pendekar silat Madura. Segera ia
menghunus senjata khasnya, clurit. Dengan konsentrasi tinggi beberapa detik, ia kibaskan clurit diudara menyambut lalat yg dilepas. Juri dan penonton yg sejak tadi menahan napas, heran melihat lalatnya tetap utuh dan masih terbang.

Melihat reaksi demikian, sang pendekar segera
berkata, "Sampeyan jangan salah sangka, itu lalat baru saja saya sunat."

Tidak ada komentar: